Banyak orang bilang kalo menyelesaikan skripsi itu hectic. Yup, betul sekali memang. Capek, stress, sulit tidur, hingga mimpi aneh. Karena terlalu hectic, maka sepertinya kecil pula kemungkinan seorang mahasiswa tingkat akhir untuk jalan-jalan. Saya memang tidak pergi ke benua lain selama mengerjakan skripsi. Namun saya beberapa kali berhasil kabur ke luar lantaran stress dan merasa butuh merelaksasi saraf otak.

Untuk pilihan destinasi, saya tidak memilih lokasi yang harus keluar pulau. Selain berat di ongkos, rasanya saying jika hanya menghabiskan 3-4 hari di pulau sebrang. Maka, saya memilih lokasi daerah yang belum saya sambangi sebelumnya di Pulau Jawa. Berikut destinasi yang saya kunjungi selama masa penyelesaian tugas akhir.

Bandung

Memang bukan yang pertama kali saya ke kota kembang. Namun untuk pertama kalinya saya memijakkan kaki di salah satu daerah Bandung [coret].  Just FYI nih buat yang bingung sama istilah Bandung coret, Bogor coret, dsb. Bayangin aja kalo ada nama sebuah kota—misalkan Bandung—dan kemudian nama itu dicoret kayak gini.

Bandung

Jadinya apa? Bukan Bandung kan berarti. Nah, maksudnya istilah ‘Bandung coret’ itu merujuk ke suatu daerah yang sebetulnya bukan Bandung, tapi masih dekat dengan kota tersebut. Dengan kata lain, Bandung pinggiran gitu deeh 😀 Sahabat saya, Winaring, kuliah di daerah Dayeuh Kolot, Bandung [coret]. Dari awal masuk kuliah dia selalu ngajak saya buat nginep di kosannya. Katanya, kosan Winar ini MeWah alias mepet sawah. sawah Kebetulan selama 21 tahun saya belum pernah memijakkan kaki di sawah. Jadilah akhirnya saya bermain di sawah bareng Winar. Selain punya pengalaman main di sawah (akhirnya), saya juga kenalan sama beberapa kuliner baru khas Dakol.  Ada seblak telor. Semacam kerupuk yang ditumis barengan telor dengan suatu bumbu pedas. Kenalan sama sambel yang pedesnya nggak kira-kira, sambel biadab di Warung Nasi Bali. Di Bandung kota, saya juga mencicipi Liling mango desert di daerah Sultan Agung. Nyuum! tumblr_meagvalMYD1qzaw37 Pangandaran

Pasca libur lebaran dan sebelum menyelesaikan proposal, saya bersama duo Yeye dan Yuyun kabur ke Pangandaran. Butuh waktu 8 jam untuk bisa mencapai Pangandaran dengan jalan yang penuh liku dan serba naik-turun. Ternyata satu malam sudah cukup untuk menyambangi semua tempat wajib kunjung di Pangandaran.

akhirnya ketemu pantai!
akhirnya ketemu pantai!
berlayar menuju Cukang Taneuh alias Green Canyon
berlayar menuju Cukang Taneuh alias Green Canyon
inspirasi lagu-lagunya Doel Sumbang, Pantai Batu Hiu
inspirasi lagu-lagunya Doel Sumbang, Pantai Batu Hiu
penangkaran penyu di pesisir Batu Hiu
penangkaran penyu di pesisir Batu Hiu

Sebetulnya wisata ke Pangandaran akan lebih asik lagi jika sempat menyambangi daerah pasir putih yang ada di sisi barat Pantai Pangandaran. Sayang, saat itu ombak sedang tinggi. Jadi sembari menunggu bus ke Depok yang baru ada jam 8 malam, kami bertiga tidur-tiduran di Pantai Pangandaran sembari nonton sunset.

IMG_2509

Akhir kunjungan saya di Pangandaran dilengkapi dengan pertandingan sepak bola dan bincang sore bersama anak-anak setempat. Kangen kalian semuaa 🙂

10 thoughts on “Jalan-Jalan Skripsi bag.1

  1. Ke bandung kapan kapan maen ke bukit bintang.. Kamu akan tau rasanya bintang tak hanya membentuk rasi bintang, tp membentuk peta kota bandung

  2. Aku ditengah2 ngerjain skripsi, kabur 3 bulan ambil ‘praktek’ ke sulawesi.
    pulang dr Sulawesi bukannya lanjutin skripsi malah edan 2 bulan travelling tanpa henti.
    dan sekarang nyesel juga sih… “Kemana aja elu selama ini kaga ngerjain skripsi”
    hahaa
    salam kenal kak 😀

  3. tahun lalu saya juga kabur dr skripsi keliling kalimantan, jawa bali, hasilnya skripsi saya jd moloooor sampai sekarang lantaran abis travelling terkena sindrome pengen jalan2 terus.hihi

    1. Whuaaa dikelarin dulu atuh skripsinya. Nanti kalo udah kelar makin bebas melenggang jalan2 tanpa beban deh. Hahaa 😀

Leave a reply to Sarashanti Cancel reply